Sabtu, 27 Desember 2014



    
 Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusuan dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat di bedakan menjadi sel hidup dan sel yang sudah tidak aktif lagi (sel mati).Perbedaan sel hidup dengan sel mati terlihat pada struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut.

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
     Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
     Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3. Robert Brown
     Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
     Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max Schultze (1825-1874)
     Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.


namun saat ini sudah banyak pendapat yang menjelaskan makna dan peranan sel,dan di simpulkan bahwa :
            Sel   merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini,.Secara struktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup.walaupun strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup.  Hanya menggunakan mikroskop sel dapat kita amati.
  Sebagai unit fungsional, di dalam sel berlangsung semua reaksi kimia dan berbagai proses hidup. Sehingga di dalam sel hidup  terdapat organ-organ yang mendukung proses kehidupan, sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-organ tersebut.
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri.
               Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup, dengan adanya materi genetik sifat makhluk hidup dapat diwariskan pada keturunannya. Sel makhluk hidup dapat berkembang biak melalui pembelahan sel. Pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel organisme bersel banyak. Organisme bersel satu mengadakan pembelahan sel secara amitosis, sedangkan sel-sel pada organisme multiseluler mengalami pembelahan secara mitosis.

ada 3 macam bentuk sel yaitu  sel mati,sel tumbuhan dan sel  hewan     :


2.1.    Sel Tumbuhan
1.      Pengertian Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan merupakan  bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Bagian - bagian Sel Tumbuhan :
Ø  Dinding sel, hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel hewan. Dinding Sel berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Dinding sel memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu :
1)      Lamela tengah adalah suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat dinding primer dua buah sel yang bersebelahan yang terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk).
2)      Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel baru yang terdiri atas selulosa dan hemiselulosa.
3)      Dinding sel sekunder adalah zat-zat pembentuk dinding sel tambahan yang terdiri atas dua atau lebih lapisan yang terpindah-pisah yang terdiri atas selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Ø  Vakuola merupakan organela bermembran dan berisi cairan. Padas el parenkim dan kolenkim dewasa memiliki vakuola yang diliputi membran tonoplas. Cairan vakuola berupa getah sel, yaitu larutan pekat garam mineral, asam organic, O2, CO2, pigmen, dan sisa-sisa metabolisme. Fungsi dari Vakuola :
a)      Memasukkan air melalui tonoplas yang bersifat diferensial permeable untuk membangun turgor sel.
b)      Isi vakuola berupa antosianin yang member warna pada bunga, buah, pucuk dan daun (berfungsi untuk menarik serangga).
c)      Enzim hidrolitik untuk autolysis.
d)      Tempat penimbunan sisa-sisa metabolisme berupa lateks (getah=emulsi), misalnya pada Hevea brasiliensis dan Cannabis sativa.
e)      Tempat penimbunan zat makanan berupa sukrosa, garam mineral, dan inulin.
Ø  Plastida adalah organel bermembran rangkap dengan ventuk dan fungsi yang bermacam-macam. Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks. Beberapa platida yang penting adalah :
-          Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya lazim terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena cahaya matahari. Fungsinya adalah sebagai pusat sintesis dan penyimpanan makanan cadangan seperti pati.
-          Kloroplast yang mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah menangkap energi cahaya yang diperlukan untuk proses potosintesis.
-          Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menentukan timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tumbuhan. Fungsinya masih belum jelas, tetapi berhubungan dengan kemasakan buah dari mulai hijau sampai dengan berwarna merah berhubungan dengan penurunan dan peningkatan jumlah kromoplast.
Ø  Plasmodesmata adalah benang-benang protoplasmik halus yang terletak pada tempat-tempat tertentu pada dinding sel primer (yaitu pada noktah yang berupa bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan). Plasmodesmata berfungsi untuk memudahkan proses transportasi bahan-bahan dari sebuah sel ke sel berikutnya tanpa harus melalui selaput-selaput hidup.
Ø  Membran sel merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi zat-zat terlarut masuk dan keluar dari sel.
Ø  Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan molekul sama dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat yang mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat turun-temurun suatu organisme. Didalam inti sel tersusun atas tiga komponen yaitu :
-          Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
-          Nukleoplasma (cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein. Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi struktur seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesa protein.
Ø  Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terikat pada permukaan luarnya oleh sebuah selaput yang disebut plasmolema (selaput plasma) dan pada permukaan dalamnya, yang berbatasan dengan vaakuola sentral, oleh selaput lain yang disebut tonoplas (selaput vakuola). Plasmolema dan tonoplas sangat penting dalam fisiologi sel-sel karena sebagian besar mengontrol pertukaran bahan antara sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma dan di dalam vakuola.
Ø  Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, retikulum endoplasma nampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga yang berfungsi membantu gerakan subsatansi-subsatansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu Retikulum Endoplasma Kasar (REK) yang diselubungi oleh Ribosom dan Retikulum Endoplasma Halus (REH) memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.
Ø  Badan Golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Badan golgi pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosom yang dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Fungsi badan golgi dalam sel yaitu :
-          Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan bahan lain untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
-          Membentuk membran plasma
-          Membentuk dinding sel
-          Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
Ø  Mitokondria adalah organel sel penghasil energi sel. Mitokondria berfungsi  menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA dan Ribosom. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar memiliki permukaan halus dan membran dalam berlekuk-lekuk yang disebut kista. Pada pembelahan sel, semua kitokondria membelah diri, setenganhnya menuju ke sel anak yang satu dan setengahnya ke sela anak yang lain. Mitokondria mengandung enzim-enzim untuk fosforilasi oksidatif dan sistem transpor electron. Pada bagian membran dalam dihasilkan enzim pembuatn ATP dan protein yang diperlukan untuk pernafasan antar sel. Membran dalam mitokondria terbagi menjadi dua ruang yaitu :
-          Ruang intermembran yaitu ruangan diantara membran luar dan membran dalam.
-          Matriks mitokondria merupakan ruangan yang diselubungi oleh membran dalam yang mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak.
Ø  Peroksisom dan glioksisom. Peroksisom adalah kantong-kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim tersebut adalah mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Senyawa tersebut merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji padi-padian . aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dlam vakuola. Glioksisom sering ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Gioksisom berisi enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan dalam perkecambahan.
2.     Tipe Sel Tumbuhan
Ø  Sel Parenkim memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, sebagai dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.
Ø  Sel kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda yang tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim jarang ditemukan pada akar. Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya. Sel-sel parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.
Ø  Sel sklerenkim berfungsi membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang. Jaringan sklerenkim juga termasuk tipe jaringan permanen sederhana. Ada dua tipe sel pada jaringan ini, yaitu, serabut dan sklereida.
3.      Ciri – Ciri Sel Tumbuhan :
1.      Memiliki dinding sel dan membran sel.
2.      Umumnya memiliki plastid.
3.      Tidak memiliki lisosom.
4.      Tidak memiliki sentrosom.
5.      Timbunan zat berupa pati.
6.      Bentuk tetap.
7.      Memiliki vakuola ukuran besar dan banyak.
ada 3 macam bentuk sel yaitu  sel mati,sel tumbuhan dan sel  hewan     namun disini sya perkecil ruang lingkupnya menjadi sel hidup dan sel mati.



1.    Penemuan Sel hidup
Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882) mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
Setiap sel hidup tersusun dari berbagai bagian seperti membran plasma, nukleus, sitoplasma, dan organel sel. Sel dengan bagian-bagiannya memiliki fungsi yang mendukung segala aktivitas makhluk hidup.
2.     Penemuan sel mati
Robert Hooke (1635-1703) mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel. Selain itu sel mati tidak terdapat bagian-bagian penusun sel sebagaimana pada sel hidup.
SEL HIDUP dan SEL MATI PADA TUMBUHAN

 Sel hidup 
           adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sel hidup merupakan  sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari mkhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.  Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
           Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

  Pada sel hidup (bawang merah) 
  Sel pada Bawang Merah

           Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut  nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.

             Berdasarkan  pengamatan pada sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding sel dan nukleus, sehingga sel pada bawang merah disebut sel hidup.
-          Dinding sel berbentuk segi-enam yang memanjang dan tipis. Fungsi dari dinding sel adalah untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel.
-          Inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan di dalam sel bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola yang umumnya terdapat pada sel tumbuhan.
-          Sitoplasma, berada di luar inti sel. Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat organel yang bersifat koloid dan dinamis, selalu bergerak dan aktif melaksanakan aktivitas. Organel yang ada seperti: sitoskeleton, ribosom, RE, badan golgi, lisosom dan lainnya. Fungsi sitoplasma diantaranya: tempat penyimpanan bahan kimia, sarana atau fasilitator, tempat terjadinya metabolisme sitosolik.

sel mati 
          adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan.
           Tentunya, antarasel hidup dan sel mati mempunyai perbedaan dalam hal strukturnya. Contoh dari sel mati adalah sel gabus yang bisa kita temukan pada batang ubi kayu. Di dalam sel gabus, tidak lagi terdapat bagian atau komponen sel yang dapat mendukung kehidupan sel. Hal ini tentunya berbeda dengan sel epidermis bawang merah (Allium Cepa) atau sel epidermis daun Canna sp. dan sel daun Hydrilla verticillata, yang merupakan sel hidup. Dalam sel daun Hydrilla verticillata dapat kita temukan aliran sitoplasma secara rotasi dan sirkulasi yang menunjukkan aktivitas sel hidup. Antara sel hewan dan sel tumbuhan juga terdapat perbedaan strukturnya. Ada bagian yang dimiliki sel hewan namun tidak demikian dimiliki sel tumbuhan, begitu juga sebaliknya. Untuk mendukung hal ini, dapat dilakukan pengamatan mikroskopis sel epidermis A. Cepa dan sel epitel pipi untuk mengetahui struktur luar maupun struktur dalam sel.

1.     Sel pada Umbi Kayu 
Dinding sel pada sel gabus memiliki ukuran yang lebih tebal dari pada dinding sel bawang merah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan ada yang berbentuk lonjong ada juga yang berbentuk segi delapan, segi enam denga jarak antar dinding sel berdekatan atau saling menyatu. Sel gabus mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah – ubah karena mempunyai dinding sel.
 Di dalam sel gabus tersebut tidak terdapat inti sel (nukleus). Dalam sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong.  Sehingga sel tersebut tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan sel tersebut tidak berperan dalam kehidupan. Sehingga, sel gabus pada umbi kayu atau singkong ini disebut sel mati

Tangkai daun tanaman jarak
Sel-sel penyusun tangkai daun jarak berbentuk segi enam (heksagonal), kadang ditemukan sel berbentuk segi lima. Di dalamnya terdapat Kristal ca oksalat yang berbentuk bintang, yang menunjukkan bahwa sel tersebut adalah sel hidup.

1. Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya  dibatasi oleh dinding sel. 
2. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya.

2.2.    Sel Hewan
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Bagain-Bagian Sel Hewan Dan Fungsinya yaitu : 
1.    Membran Sel Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.
2.    Nukleus Berfungsi sebagai tempat pengendalian aktivitas sel, tempat AND yang berfungsi sebagai faktor keturunan.
3.    Retikulum Endoplasma Berfungsi sebagai sintetis dan transportasi berbagai macam zat kimia.
4.    Kompleks Golgi Berfungsi untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat.
5.    Ribosom Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.
6.    Mitokondria Berfungsi sebagai tempat respirasi aerob.
7.    Lisosom Berfungsi sebagai tempat mencerna bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang tidak dipakai dari dalam sel.
8.    Badan Mikro Berfungsi mengandung enzim katalase dan oksidasi disebut perolisisum, yang mengandung enzim untuk daun asam glioksiat disebut pada tumbuhan.
9.    Sentrosom Berfungsi sebagai peran dalam pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.
10    Sentriol Berfungsi untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel.
Ciri – Ciri Sel Hewan :
1.    Tidak memiliki dinding sel
2.    Tidak memiliki plastid
3.    Memiliki lisosom
4.    Memiliki sentrosom
5.    Timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6.    Bentuk tidak tetap
7.    Pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit.

 
daftar pustaka:

http://mahas3.blogspot.com/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://maulitairnavia-ciptari.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-sel-mati-dan.html https://docs.google.com/document/d/1UcOrBhllee4wqYiEB0IBdDprcRUnBaUURWiiRROzgsM/edit
http://www.academia.edu/9366214/BIOLOGI_XI
 http://monocotiledoneae.blogspot.com/2010/03/praktikum-biologi-dasar-sel-hidup-dan.html
 http://veelissa.wordpress.com/2013/12/28/sel-hidup-dan-sel-mati/
 http://kaoskakipink.blogspot.com/2013/10/mengamati-sel-hidup-pada-tumbuhan-dan.html
 https://www.google.com/search?q=sel+hidup+dan+sel+mati+pada+hewan&newwindow=1&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=-f2eVI9slpO4BIbJgdgJ&ved=0CDQQsAQ&biw=1366&bih=610#facrc=_&imgdii=_&imgrc=GEgXovYcLRXV4M%253A%3B9Be1kGT358_DvM%3Bhttp%253A%252F%252F4.bp.blogspot.com%252F-LiCvinYIbnk%252FUfBWTH5V2XI%252FAAAAAAAAARk%252FuAdUt7InmYE%252Fs1600%252Fsel%252Bhewan.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fdimasariefw.blogspot.com%252F2013%252F07%252Fperbedaan-sel-tumbuhan-dan-sel-hewan.html%3B399%3B296

0 komentar:

Posting Komentar